A. tempat melekatnya otot-otot
B. tempat pembentukan sel-sel darah
C. penyokong dan penopang tubuh
D. dapat melakukan gerak aktif
E. tempat penimbunan mineral
A. 1, 3, 4, dan 9
B. 1, 3, 4, 5, dan 9
C. 3, 5, 6 , dan 10
D. 2, 5, 6, dan 10
E. 3, 8, 9, , dan 10
A. osteoblas-osteosit-mineralisasi P dan Ca-pengisian matriks
B. osteoblas-osteosit-pengisian matriks-mineralisasi P dan Ca
C. osteosit-osteoblas-pengisian matriks-mineralisasi P dan Ca
D. osteosit-osteoblas-mineralisasi P dan Ca-pengisian matriks
E. osteoblas-pengisian matriks-osteosit-mineralisasi P dan Ca
A. tulang rawan banyak mengandung kalsium, tulang keras lebih sedikit
B. tulang rawan keras dan kaku sedangkan tulang keras lunak, dan lentur
C. tulang rawan tersusun oleh sel kondrosit, sedangkan tulang keras tersusun oleh sel osteosit
D. tulang rawan tersusun oleh sel osteosit, sedangkan tulang keras tersusun oleh sel kondrosit
E. tulang rawan banyak mengandung kalsium, sedangkan tulang keras banyak mengandung kolagen
A. tulang tengkorak dan tulang ekor
B. tulang belikat dan tulang dada
C. tulang pergelangan kaki dan tulang belakang
D. tulang betis dan tulang dada
E. tulang pergelangan kaki dan tulang hasta
A. Diartrosis
B. Amfiartrosis
C. Sinartrosis
D. Artikulasi
E. Thrombosis
A. Membentuk Percabangan
B. Berinti banyak
C. Kerjanya tidak volenter
D. Memiliki garis melintang
E. Berinti satu
A. Kalsium
B. Asam adipat
C. Asam laktat
D. Asam piruvat
E. Asetaldehid
A. memanjangnya ukuran otot akibat gesekan molekul aktin dan miosin yang memerlukan energi dari pemecahan ATP.
B. memanjangnya ukuran otot akibat gesekan miofibril yang memerlukan energi dari metabolisme aerobik glukosa.
C. mengendurnya ukuran otot akibat geseran miofibril yang memerlukan ion kalsium dan fosfat anorganik.
D. menggesernya filamen-filamen yang lebih tebal ke filamen yang lebih tipis dan diperlukan energi dari pemecahan asam piruvat.
E. memendeknya ukuran otot akibat zona Z menjadi lebih panjang dan zona H menjadi lebih pendek yang prosesnya memerlukan energi dari pemecahan ATP.
A. abduksi dan adduksi
B. fleksi dan ekstensi
C. depresi dan elevasi
D. supinasi dan pronasi
E. rotasi dan ekstensi
A. Sinergis, yaitu otot bisep berkontraksi, trisep relaksasi
B. Antagonis, yaitu otot trisep berkontraksi, bisep relaksasi
C. Sinergis, yaitu otot trisep berkontraksi, bisep relaksasi
D. Sinergis, yaitu otot bisep dan trisep berkontraksi
E. Antagonis, yaitu otot bisep berkontraksi, trisep relaksasi
A. penimbunan asam laktat
B. tidak adanya asam laktat
C. penimbunan senyawa asetilkolin
D. pengubahan senyawa asetilkolin
E. tidak adanya asam laktat yang menghambat kerja asetilkolin
A. penumpukan asam urat pada sendi sebagai sisa metabolisme
B. penumpukan asam laktat pada sendi sebagai sisa metabolism
C. ligamen pada persendian tertarik
D. pengapuran tulang jari kaki dan tangan
E. kekurangan zat kapur dan fosfor
A. ankilosis
B. osteoarthritis
C. rheumatoid artitis
D. dislokasi
E. poliomyelitis
A. Rakhitis
B. Ankilosis
C. Layuh Semu
D. Osteoporosis
E. Rheumatoid Arthritis
A. Lordosis
B. Skoliosis
C. Kifosis
D. Nekrosis
E. Amfiartrosis
A. Hipertrofi, otot jarang digerakkan
B. Atrofi, otak tak mampu mengatur otot
C. Atrofi, otot jarang digunakan
D. Hipertrofi, kekurangan nutrisi otot
E. Hipertrofi, otot aktif berkontraksi